BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan teoritis
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran
menurut Kotler (2005) adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan,menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama
lain.Sedangkan menurut Swastha (2007) pemasaran adalah proses keseluruhan dari
kegiatan usaha yang di tujukan untuk merencanakan,menentukan
harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang,jasa,ide kepada pasar sasaran
agar dapat mencapai tujuan organisasi.Dari definisi di atas dapat di simpulkan
bahwa pemasaran adalah proses yang mencakup analisis,perencanaan,pelaksanaan
dan pengawasan,juga mencakup barang,jasa,juga serta gagasan,berdasarkan
pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.
2.1.2 Kualitas produk
2.1.2.1 Pengertian produk
Orang akan memuaskan
keinginan dan kebutuhannya melalui produk.Istilah lain yang di pakai untuk
menyebutkan produk adalah penawaran dan pemecahan.Produk atau penawaran dapat
di bedakan menjadi tiga jenis yaitu fisik,jasa dan gagasan.Tingkat kepentingan
produk fisik lebih tergantung terhadap jasa yang mereka berikan pada
pemiliknya,sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang memberikan jasa
pada kita.Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasar
untuk memuaskan suatu keinginan
dan,kebutuhan,termasuk,barang,fisik,jasa,pengalaman,acara,orang,tempat,properti,organisasi,informasi
dan ide (Kotler dan Amstrong,2009:4).
Dari beberapa definisi
dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan produk adalah segala sesuatu
baik berwujud barang atau jasa yang di gunakan untuk memuaskan konsumen,di mana
tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda.Dapat di katakan
pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya
saja tetapi lebih dari itu,pelanggan tersebut membayar sesuatu yang di harapkan
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
a. Lima tingkatan produk
Menurut Kotler (2009:4) ada 5 tingkatan produk,yaitu core benefit,basic product,expected
product,augmented product dan
Potential product.Penjelasan tentang kelima produk adalah :
1. Pada tingkat dasar adalah manfaat
inti (core benefit):layanan atau
manfaat yang benar-benar di beli pelanggan.
2. Pada tingkat kedua,pemasar harus
mengubah manfaat inti menjadi produk dasar (basic
product).
3. Pada tingkat ketiga,pemasar
mempersiapkan produk yang di harapkan (expeted
product),sekelompok atribut dan kondisi biasanya di harapkan pembeli ketika
mereka membeli produk ini.
4. Pada tingkat keempat,pemasar
menyiapkan produk tambahan (augmented
product) yang melebihi harapan pelanggan.
5. Tingkat kelima adalah produk
potensial (potential product),yang
mencakup semua kemungkinan tambahan dan informasi yang mungkin di alami sebuah
produk atau penawaran di masa depan.Ini adalah tempat di mana perusahaan
mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.
b. Klasifikasi produk
Kotler dan Keller
(2009:5-6),mengklarifikasikan produk berdasarkan ketahanan,keberwujudan dan
kegunaan (konsumen atau industri).
1. Ketahanan (durability) dan keberwujudan (tangibility)
a. Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya di konsumsi dalam satu atau beberapa kali
pengguna.Karena barang-barang ini sering di beli,strategi yang tepat adalah
membuat barang-barang tersebut tersedia di banyak lokasi dan beriklan secara
besar-besaran untuk membangun percobaan dan membangun prefensi.
b. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya di gunakan untuk waktu lama..Produk-produk ini biasanya
memerlukan penjualan personal dan jasa,menuntut margin yang lebih tinggi, dan
memerlukan garansi dari penjual yang lebih banyak.
c. Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud.tidak
terpisahkan,bervariasi, dan dapat musnah.Akibatnya,jasa biasanya memerlukan kendali
kualitas,kredibilitas pemasok,dan kemampuan adaptasi yang lebih besar.
2. Barang Konsumen
a. Barang sehari-hari (convenience goods)
1. Barang kebutuhan pokok/staples :
barang yang di beli konsumen secara teratur.
2. Barang impluls : barang yang di beli tanpa usaha perencanaan atau pencarian.
3. Barang darurat : barang yang di beli
ketika ada kebutuhan yang mendesak.
b. Barang belanja (shoping goods):barang yang secara karakteristik di bandingkan oleh
konsumen berdasarkan kecocokan,kualitas harga dan gaya.Barang belanja dapat di
kategorikan menjadi 2 yaitu :
1. Barang belanja homogen : memiliki
kualitas yang serupa tetapi harganya cukup berbeda,sehingga memberikan alasan
kuat bagi perbandingan belanja.
2. Barang belanja heterogen : memiliki
fitur produk dan jasa berbeda yang mungkin lebih penting dari pada harga.
c. Barang khusus (spesiality goods):memiliki karakteristik atau identifikasi merek
yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha
pembelian khusus.Barang khusu tidak memerlukan perbandingan
,pembeli hanya menginvestasikan waktu untuk menjangkau
penyalur yang menjual produk-produk yang di inginkan.Penyalur tidak memerlukan
lokasi yang nyaman,meskipun mereka harus membuat calon pembeli mengetahui
lokasi mereka.
d. Barang yang tidak di cari (unsought goods):barang yang tidak di
kenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk di beli,barang yang tidak
di cari memerlukan dukungan iklan dan penjual personal.
3. Barang Industri
Barang ini di klasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka
dan bagaimana mereka memasuki proses produksi
meliputi bahan dan suku cadang,barang modal serta pasokan dan layanan
bisnis.
a. Bahan suku cadang (materials and part):barang yang
seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen.
1. Bahan mentah:di bagi menjadi produk
pertanian dan produk alami.
2. Bahan dan Suku cadang manufaktur
a. Bahan komponen:biasanya di proses
lagi,keandalan pemasok dan harga merupakan faktor pembelian kunci.
b. Suku cadang komponen:memasuki produk
jadi tanpa perubahan lagi.Harga dan layanan menjadi pertimbangan pemasaran
utama,dan penetapan merek serta iklan cenderung tidak terlalu penting.
b. Barang modal (capital items):barang
tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengolahan produk jadi.Barang
ini meliputi 2 katagori yaitu:
1. Intansi : terdiri dari bangunan dan
peralatan berat.Instansi biasanya di beli secara langsung dari produsen,yang
tenaga penjualannya mencakup personel teknis dan periode negoisasi panjang
sebelum penjualan pada umunya.Produsen
harus bersedia merancang sesuai spesifikasi dan memasok layanan purnajual.Iklan
tidak terlalu penting di bandingkan dengan penjualan personal.
2. Peralatan:meliputi perlengkapan dan
peralatan pabrik portabel dan peralatan kantor.Meskipun beberapa produsen
perlengkapan menjual secara langsung,mereka lebih sering menggunakan perantara.
c. Layanan bisnis dan pasokan (supplies dan bussines service):barang
dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk
jadi,Pasokan sama dengan barang sehar-hari,biasanya di pasarkan melalui
perantara karena nilai unit mereka yang rendah serta jumlah dan sebaran
geografis pelanggan yang besar.
2.1.2.2 Pengertian Kualitas Produk
Berbicara
masalah produk maka aspek yang perlu di perhatikan adalah kualitas
produk.Menurut American Society for
Quality control.Kualitas adalah “the
totality of features and charakteristic of a product or service that bears on
its ability to satisfy given needs”,artinya keseluruhan ciri dan
karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat.Definisi ini merupakan pengertian
kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat di katakan bahwa seorang
penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah
memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Kualitas
produk merupakan pemahaman bahwa produk yang di tawarkan oleh penjual
memperoleh nilai jual lebih yang tidak di miliki oleh produk pesaing.Oleh
karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya
dengan produk yang di tawarkan oleh perusahaan pesaing.Akan tetapi suatu produk
dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah
merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang di
butuhkan dan di inginkan oleh pasar.
Kotler
(2009:2),menyatakan bahwa kualitas produk adalah kemapuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya,hal itu termasuk keseluruhan
durabilitas,reliabilitas,ketepatan,kemudahan pengoprasian dan reparasi produk
juga atribut produk lainnya.
2.1.2.3 Dimensi Kualitas Produk
Menurut
Mullins,Orville,Lareche dan boyd (2005:442),apabila perusahaan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar,perusahaan harus mengerti
aspek dimensi apa saja yang di gunakan oleh konsumen untuk membedakan produk
yang di jual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.Dimensi kualitas produk
terdiri dari :
a. Kinerja (perfomance),karakteristik oprasi suatu produk utama,seperti
kemudahan dan kenyamanan.
b. Daya tahan (durability),berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat di
gunakan.Dimensi ini mencakup umur ekonomis.
c. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformence to specification),yaitu
sejauh mana karakteristik oprasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi
tertentu dari konsumen atau tidak di temukannya cacat pada produk.
d. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
(feature),yaitu karakteristik produk
yang di rancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan
konsumen terhadap produk.
e. Reliabilitas (reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan
memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.Semakin kecil kemungkinan
terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat di andalkan.
f.
Estetika
(estethic),yaitu daya tarik produk
terhadap panca indra,misalkan model atau desain yang artistik,warna dan
sebagainya.
g. Kesan kualitas (perceived quality),yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung
jawab perusahaan terhadapnya.
2.1.3 Harga
Harga adalah nilai suatu
barang yang di nyatakan dengan uang (Alma,2004:169).Menurut tanjdung
(2004:78),harga adalah jumlah uang yang telah di sepakati oleh pembeli dan
penjual untuk di tukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis
normal.Swasta dan sukotjo (2007:211) mendefinisikan harga adalah sejumlah uang
(di tambah beberapa barang kalau mungkin) yang di butuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.Sedangkan menurut
Cannon,dkk (2008:176) mendefinisikan harga adalah segala sesuatu yang di
berikan oleh konsumen untuk mendapatkan keunggulan yang di tawarkan oleh bauran
pemasaran perusahaan.Juga menurut kotler dan Amstorng,(2008:345),harga adalah
jumlah uang yang di tagihkan atas suatu produk dan jasa.
Pada masa sekarang,dengan
daya beli mayoritas konsumen yang semakin rendah,penetapan harga merupakan hal
yang sangat penting karena konsumen semakin kritis dan selektif untuk
membelanjakan uang (tandjung,2004:78).Harga adalah salah satu dari empat
variable keputusan strategi utama yang di kendalikan oleh manajer
pemasaran.keputusan penetapan harga mempengaruhi jumlah penjualan yang di
lakukan oleh perusahaan dan berapa banyak pendapatan yang di peroleh (Cannon,dkk,2008:176).Penetapan
harga oleh perusahaan mempunyai beberapa tujuan tertentu seperti: (1).seberapa
fleksibel harga tersebut. (2).Tingkat harga terhadap siklus kehidupan produk.
(3).Kepada siapa serta kapan diskon dan bantuan akan di berikan. (4).Bagaimana
biaya transportasi akan di tangani (Cannon,dkk,2009:177).
2.1.4 Promosi
Promosi merupakan sejenis
komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang
barang dan jasa.Tujuan adalah memperoleh perhatian,mendidik,mengingatkan dan
meyakinkan calon konsumen (Alma,2004:179).Pengertian lain promosi adalah
Tandjung (2004:83),promosi adalah seni untuk merayu konsumen dan calon konsumen
untuk memperoleh lebih banyak produk perusahaan.Menurut Swastha dan sukotjo
(2007:222),promosi juga di artikan sebagai arus informasi atau persuasi satu
arah yang di buat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.Sedangkan menurut Cannon,dkk
(2008:69),mendefinisikan promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara
penjual dan pembeli potensial atau orang lain untuk mempengaruhi sikap dan
perilaku.Dapat di simpulkan promosi adalah merupakan alat komunikasi dan
penyampaian pesan yang di lakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan
tujuan memberikan informasi mengenai produk,harga dan tempat.informasi itu
bersifat memberitahukan,membujuk, Memgingatkan kembali kepada konsumen,para
perantara atau kombinasi keduanya.Dalam promosi juga,terdapat beberapa unsur
yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa di sebut bauran
promosi.
Adapun bauran promosi
menurut kotler yang tercantum dalam buku karangan Drs.Djaslim saladin
(2004:172)adalah sebagai berikut:
1. Periklanan (advertising)
Periklanan adalah semua bentuk penyajian non personal,promosi
ide-ide,promosi barang atau jasa yang di lakukan oleh sponsor yang di bayar.
2. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah variasi isentif jangka pendek untuk
merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
3. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relation dan publicity)
Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari
rancangan program guna memperbaiki,mempertahankan, atau melindungi perusahaan
atau citra produk.
4. Penjualan persoanal (personal selling)
Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan
dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan
tujuan untuk melakukan penjualan.
5. Pemasaran langsung (Direct marketing)
Komunikasi secara langsung yang di gunakan dari mail,telefon,fax,e-mail,atau
internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari kosumen secara jelas.
2.1.5 Keputusan pembelian
Untuk mendapat gambaran mengenai
keputusan membeli,berikut ini akan di kemukakan definisi mengenai keputusan
membeli menurut para ahli.Menurut kotler (2009) keputusan membeli adalah
beberapa tahapan yang di lakukan oleh konsumen sebelum melakukan keptusan
pembelian suatu produk.Menurut Munandar (2011),pengambilan keputusan membeli
adalah proses pengenalan masalah (Problem
Recognition),pencarian informasi,evaluasi (penilaian) dan seleksi dari
alternatif produk,seleksi saluran distribusi dan pelaksanaan keputusan terhadap
produk yang akan di gunakan atau di beli oleh konsumen.
Menurut setiadi
(2010),perilaku membeli mengandung makna yaitu kegiatan-kegiatan individu
secara langsung terlibat dalam pertukaran uang dengan barang dan jasa serta
dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan tersebut.Keputusan
konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik
(berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses pengambilan
keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai
produk sesuai dengan kriteria tertentu yang di tetapkan oleh individu).
Keputusan pembelian yang
di ambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan
yang terorganisir.Menurut Sumarni (2005),setiap keputusan pembelian mempunyai
struktur sebanyak tujuh komponen,Komponen-komponen tersebut antara lain:
a.) Keputusan tentang jenis produk
b.) Keputusan tentang bentuk produk
c.) Keputusan tentang merek
d.) Keputusan tantang penjualan
e.) Keptusan tentang jumlah produk
f.) Keputusan tentang waktu pembelian
g.) Keputusan tantang cara pembayaran
Kesimpulannya bahwa
keputusan membeli adalah serangkaian proses kognitif yang di lakukan seseorang
untuk sampai pada penentuan pilihan atas produk yang akan di belinya sehingga
akan mendorong seseorang untuk membeli suatu produk.
Proses-proses dalam
keputusan membeli menurut Kotler (2009),terdapat lima proses keputusan pembelian
yang di lalui oleh setiap individu dalam melakukan pembelian,yaitu:
a.) Pengenalan kebutuhan
Tahap awal keputusan membeli,konsumen mengenali adanya masalah kebutuhan
akan produk yang akan di beli.Konsumen merasa adanya perbedaan antara keadaan
nyata dan keadaan yang di inginkan.Kebutuhan sangat di picu oleh rangsangan
internal (kebutuhan) dan external (pengaruh pengguna produk serupa sesuai
kebutuhan).
b.) Pencarian informasi
Tahap keputusan pembelian yang dapat
merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak.Konsumen mungkin hanya
menungkatan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
c.) Evaluasi alternatif
Proses yang di lakukan konsumen untuk
menggunakan informasi yang di dapat untuk mengevaluasi alternatif yang
ada,proses memilih produk yang akan di beli.
d.) Keputusan pembelian
Konsumen merencanakan untuk membeli
sebuah produk dan kemudian membeli produk tertentu untuk pemenuhan kebutuhan.
e.) Tingkah laku pasca pembelian
Tindak lanjut setelah membeli
berdasarkan pada rasa puas atau tidaknya konsumen pada produk yang di
gunakannya.
2.2 Hipotesis
1.) Di duga kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda merek wimcycle di
kecamatan driyorejo gresik.
2.) Di duga harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda merek wimcycle di kecamatan
driyorejo gresik.
3.) Di duga promosi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda merek wimcycle di kecamatan
driyorejo gresik.
2.3 Kerangka pemikiran penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian tentang
pengaruh harga,promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda
merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik menggunakan metode penelitian
deskriptif kuantitatif.Penelitian deskriptif merupakan dasar bagi semua
penelitian.Penelitian deskriptif dapat di lakukan secara kuantitatif agar dapat
di lakukan analisis statistik (Sulistyo-Basuki,2006:110).
3.2 Metode pengumpulan data
Dalam kegiatan penelitian
selalu ada kegiatan pengumpulan data.Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini menurut Sulistyo-Basuki (2006:147) meliputi :
3.2.1 Studi pustaka
Studi
pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur
yang dapat menunjang serta melengkapi data yang di perlukan serta berguna bagi
penyusunan penelitian ini.
3.2.2 Wawancara
Wawancara
adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang di kerjakan
dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.
3.2.3 Kuesioner
Metode dalam pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan kuesioer.Kuesioner adalah suatu cara
pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan
harapan akan memberikan respon atas pertanyaan tersebut.Dalam penelitian ini
kuesioner memberikan pertanyaan tertutup dan terbuka.Pengukuran variable di
lakukan dengan skala likert yang menggunakan metode scoring sebagai berikut :
1
STS
|
3
N
|
5
SS
|
4
S
|
2
TS
|
Angka satu menunjukkan bahwa
responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang di berikan.Sedangkan angka 5
menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang di berikan.
3.3 Variable penelitian dan definisi oprasional variable
3.3.1 Variable penelitian
Variable
penelitian adalah suatu atribut atau sifat / nilai dari orang objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah di tetapkan oleh penelitian
untuk di pelajari dan di tarik kesimpulan.(Sugiono,1999).
Variable
penelitian ini terdiri dari dua macam variable,yaitu variable terikat (dependent variable) atau variable yang
tergentung pada variable lainnya,serta variable bebas (independent variable).Variable-variable yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah :
a.) Variable terikat (dependent variable) yaiti keputusan
pembelian konsumen terhadap sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik
(Y).
b.) Variable-variable bebas (independent variable) yaitu :
1.
Variable
kualitas produk (X1)
2.
Variable
Harga produk (X2)
3.
Variable
promosi produk (X3)
3.3.2 Definisi oprasional
variable
Definisi
oprasional adalah suatu definisi yang di berikan pada suatu variable dengan
memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu oprasional
yang di perlukan untuk mengukur variable tersebut.Pengertian oprasional
variable ini kemudian di uraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :
a.) Variable terikat (dependent variable)
Keputusan pembelian adalah serangkaian unsur-unsur yang mencerminkan
keputusan konsumen dalam membeli ,merupakan tahap dimana konsumen dihadapkan
suatu pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak,yang di ukur melalui
indikator :
1.
Kemantapan
pada sebuah produk
2.
Kebiasaan
dalam membeli produk
3.
Memberikan
rekomendasi kepada orang lain
b.) Variable tidak terikat (independent variable)
1.
Kualitas
produk (X1)
Kualitas produk dalam penelitian ini
merupakan penilaian konsumen terhadap kualitas sepeda merek wimcycle untuk
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.Variable ini di ukr melalui
indikator :
1.)
Daya
tahan produk
2.)
Fitur
produk
3.)
Kesesuaian
dengan spesifikasi
2.
Harga
(X2)
Harga dalam penelitian ini merupakan
bentuk persepsi konsumen dari barang atau produk.Harga merupakan persepsi
konsumen atas pengorbanan yang di keluarkan untuk menikmati suatu barang.Variable
ini di ukur melalui indikator :
1.)
Keterjangkauan
harga
2.)
Kesesuaian
harga dengan kualitas produk
3.)
Daya
saing harga
3.
Promosi
(X3)
Promosi dalam penelitian ini
merupakan kegiatan mengkombinasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau
pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku,variable ini di
ukur melalui indikator :
1.)
Jangkauan
promosi
2.)
Penayangan
iklan
3.)
Penyampaian
pesan iklan
3.4 Skala pengukuran
Penelitian
yang di lakukan nantinya akan menggunakan alat bantu berupa kuesioner,yang mana
jawaban-jawaban responden tersebut akan di ukur dengan menggunakan skala
likert.Dengan skala likert, maka variable yang akan di ukur di jabarkan menjadi
indikator variable.Kemudian indikator tersebut di jadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan.Jawaban setiap intrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif,yang dapat berupa kata-kata
dan untuk keperluan analisis kuantitatif,maka jawaban itu dapat di beri skor
yaitu :
Sangat setuju
|
Di beri skor 5
|
Setuju
|
Di beri skor 4
|
Kurang setuju
|
Di beri skor 3
|
Tidak setuju
|
Di beri skor 2
|
Sangat tidak setuju
|
Di beri skor 1
|
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi
merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau
beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus (Santoso
dan Tjiptono,2001).Dalam hal ini populasinya adalah masyarakat yang membeli dan
menggunakan produk sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik.
Sampel
merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi dan
aspek-aspeknya.Sampel adalah bagian dari populasi yang di ambil untuk di
teliti.Metode pengambilan sampel di lakukan dengan cara Accidental sampling yaitu bentuk pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan di mana,siapa saja kebetulan bertemu dengan peneliti dan di anggap
cocok menjadi sumber data yang akan menjadi sampel penelitian ini
(Sugiono,2001).Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat yang
membeli dan menggunakan sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik.
Pada
penelitian ini,populasi yang di ambil berukuran besar dan jumlahnya tidak di
ketahui.Penentuan jumlah sampel menurut hair (1998) yang memegang peranan
penting dalam estimasi dan interpretasi hasil maka ukuran sampel yang ideal dan
representatif adalah tergantung pada jumlah variable di kalikan 15 sampai
dengan 20.Dengan demikian sampel minimal untuk penelitian ini yang memiliki
variable bebas sebanyak 3 adalah 3 x 15 = 45 orang.Untuk mendapatkan estimasi
dan interpretasi yang baik dari penelitian ini maka sampel yang di teliti di
tetapkan sebanyak 45 responden.dan untuk tugas ini 30 sample yang kita ambil.
3.6 Jenis dan Sumber data
Dalam
sebuah penelitian,data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian
hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian.Penelitian harus mengetahui jenis
data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikas,
mengumpulkan,serta mengolah data.Data
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer
adalah data yang berasal langsung dari responden.Data responden sangat di
perlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai keputusan pembelian
konsumen terhadap sepeda merek wimcycle yang di lihat dari harga,promosi dan
kualitas produk.Dalam hal ini data di peroleh secara langsung dengan membagi
kuesioner atau daftar pertanyaan kepada konsumen.
2. Data sekunder
Data
sekunder adalah data yang di peroleh secara tidak langsung,baik berupa
keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang
sifatnya melengkapi atau mendukung data primer.Data sekunder dalam penelitian
ini di peroleh dari blog,buku,dan website PT.wimcycle (PT.wijaya indonesia
makmur bicycle industies) yang berhubungan dengan judul skripsi.
3.7 Metode Analisis Data
Agar
suatu data yang di kumpulkan dapat bermanfaat,maka harus di olah dan di
analisis terlebih dahulu sehingga dapat di jadikan dasar pengambilan
keputusan.Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterpretasikan dan
menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul.
1. Analisis data kualitatif
Analisis
data kuantitatif adalah bentuk analisa berdasarkan dari data yang di nyatakan
dalam uraian.Data kualitatif ini merupakan data yang hanya dapat di ukur secara
langsung (Hadi,2001).Proses analisis kualitatif ini di lakukan dalam tahapan
sebagai berikut :
a.
Pengeditan
(Editing)
Pengeditan adalah memilih atau
mengambil data yang perlu dan membuang data yang di anggap tidak perlu,untuk
memudahkan
perhitungan dalam pengujian hipotesa.
b.
Pemberian
kode (Coding)
Proses pemberian kode tertentu
terhadap macam dari kuesioner untuk kelompok ke dalam katagori yang sama.
c.
Pemberian
skor (Scoring)
Mengubah data yang berssifat
kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif.Dalam penelitian ini urutan pemberian
skor menggunakan skala likert.
d.
Tabulating
Pengelompokan data atas jawaban
dengan benar dan teliti,kemudian di hitung dan di jumlahkan sampai berwujud
dalam bentuk yang berguna.Berdasarkan hasil tabel tersebut akan di sepakati
untuk membuat data tabel agar dapat mendapatkan hubungan atau pengaruh antara
variable- variable yang ada.
2. Analsis Data Kuantitatif
Analsis data
kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan
dengan metode statistik untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.Adapun
alat yang di gunakan adalah sebagai berikut :
a.
Uji
Validitas
Untuk mendukung analisis regresi di
lakukan uji validitas dan uji reliabilitas.Uji validitas dalam penelitian ini
di gunakan untuk menguji kevalidan kuesioner.Validitas menunjukkan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya
(Saiffudin Azwar,2001).
Langkah selanjutnya adalah secara
statistik,angka kolerasi yang di peroleh dengan melihat tanda bintang pada
hasil skor total,atau membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r yang
menunjukkan valid.Pada penelitian ini uji validitas akan di lakukan dengan
bantuan program SPSS(Statistical Produk
and service solution).Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang
gugur,perlu di konsultasikan dengan tabel r produk moment.Kriteria penilaian
uji validitas adalah :
a.
Apabila
r hitung > r tabel,maka item kuesioner tersebut valid.
b.
Apabila
r hitung < r tabel,maka di katakan kuesioner tersebut tidak valid.
b.
Uji
Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu indek
yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu penelitian pengukur dapat di percaya
(Saiffudin Azwar,2000).Hasil pengukuran dapat di percaya atau realible hanya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek
yang sama,selama aspek yang di ukur dalam dari subyek memang belum berubah.
Adapun cara yang di gunakan untuk
menguji reliabilitas kuesioner penelitian ini adalah menggunakan rumus
koefisien Alpha Cronbach (Saiffudin
Azwar,2000).Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah realible akan di lakukan
pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS.Kriteria
penilaian uji reliabilitas adalah :
a.
Apabila
hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut realible.
b.
Apabila
hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut tidak realible.
3.7.1 Analisis Regresi
Metode
analisis data yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode analisa
kuantitatif.Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh
harga,promosi dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian adalah dengan menggunakan analsis regresi berganda (Multiple regresional analisis).Regresi
berguna di lakukan terhadap model lebih dari satu variable bebas,untuk di
ketahui pengaruhnya terhadap variable terikat (Santoso,2000).Pada penelitian
ini menggunakan alat bantu program statistik SPSS for windows untuk mempermudah proses pengolahan data-data
penelitian dari program tersebut akan di dapatkan output berupa hasil
pengolahan dari data yang telah di kumpulkan,kemudian output hasil pengolahan
data tersebut di interpretasikan akan di lakukan analisis terhadapnya.Setelah
di lakukan analisis barulah kemudian di ambil sebuah kesimpulan sebagai sebuah
hasil dari penelitian.
Regresi
berganda di lakukan untuk mengetahui sejauh mana variable bebas mempengaruhi
variabel terikat.Pada regresi berganda terdapat satu variable terikat dan lebih
dari satu variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah keputusan pembelian sepeda merek wimcycle,sedangkan yang menjadi
variabel bebas adalah harga,promosi dan kualitas produk.Model hubungan
keputusan pembelian dengan variabel-variabel tersebut dapat di susun dalam
fungsi atau persamaan sebagai berikut :
Di mana :
Y= keputusan pembelian
a = konstanta
b = koefisien
X1 = Harga
X2 = Promosi
X3 = Kualitas produk
e = error
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji
asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang di gunakan dalam
penelitian.Hal tersebut di lakukan agar di peroleh model analisis yang tepat.Model
analisis penelitian ini mensyratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi :
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah pada model regresi di temukan adanya korelasi antar
variable independent (Ghozali,2006).Jika terjadi korelasi,maka di namakan
terdapat problem multikolonieritas.Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independent.Uji multikolonieritas pada
penelitian di lakukan dengan matriks korelasi.Pengujian ada tidaknya gejala
multikolonieritas di lakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang
di hasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance-nya.Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih
besar dari 0,5 maka dapat di katakan data yang akan di analisi terlepas dari
gejala multikolonieritas .Kemudian apabila nilai VIF berada di bawah 10 dan
nilai tolerance mendekati 1,maka di
ambil kesimpulan bahwa nodel regresi tersebut tidak dapat problem
multikolonieritas (Santoso,2003).
2. Uji Hesteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah medel
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali,2006).Jika varians dari residu atau dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka di sebut Homokedastisitas.Dan jika varians berbeda maka di sebut heteroskedastisitas.
Model
regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali,2006).
Salah satu
cara untuk mendeteksi hesteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dan nilai
residualnya SRESID
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel
residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2006).Untuk menguji apakah
data-data yang di kumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat di lakukan
dengan metode sebagai berikut :
a.
Metode
Grafik
Metode grafik yang handal adalah dengan
melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal
(Ghozali,2006).Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagoanal,dan
ploting data residual akan di bandingkan dengan gars diagonal.Jika data
menyebar disekitar garis diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau mengikuti garis
diagonal,maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b.
Meode
Statistik
Uji statistik sederhana yang sering
di gunakan menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov.Metode
pengujian normal tidaknya distribusi data di lakukan dengan melihat nilai
signifikansi variabel,jika signifikan lebih besar dari alpha 5% maka
menunjukkan data distribusi normal.
3.7.3
Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t di
gunakan untuk menguji signifikansi variasi hubungan antara variabel X dan Y,
apakah variabel X1,X2 dan X3 benar-benar berpengaruh secara parsial terhadap
variabel Y (keputusan pembelian).Dalam melakukan uji t,di gunakan penyusunan
hipotesis yang akan di uji,berupa hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif
(Hi) :
Ho = Variabel harga tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek wimcycle.
H0 = bi = 0
Hi = Variabel harga akan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian untuk
membeli sepeda merek wimcycle.
H1 = bi ≠ 0
Ho = Variabel promosi tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek
wimcycle.
H0 = bi = 0
Hi = Variabel promosi akan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek wimcycle.
H2 = bi ≠ 0
Ho = Variabel kualitas produk tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek
wimcycle.
H0 = bi = 0
Hi = Variabel kualitas produk akan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek
wimcycle.
H3 = bi ≠ 0
Nilai t-hitung di peroleh dengan
rumus :
t-hitung=
di mana :
Gambar kurva uji t-statistik
b. Uji F
Dalam
penelitian ini untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel-variabel
independent secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel
dependent di lakukan dengan menggunakan uji F test yaitu
dengan cara
membandingkan antara F hitung dengan F tabel.
Nilai
F-hitung dapat di peroleh dengan rumus :
F-hitung =
Di mana:
Gambar Kurva uji F-statistik
c. Koefisien Determinasi
Koefisien
determinan
di maksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisis regresi,dimana hal yang di tunjukkan oleh
besarnya koefisiensi determinasi
antara 0 (nol) dan 1 (satu).Koefisien
determinasi
nol variabel independent sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependent.Apabila koefisien determinasi semakin
mendekati satu,maka dapat di katakan bahwa variabel independent berpengaruh
terhadap variabel dependent.Selain itu koefisien determinasi di pergunakan
untuk mengetahui presentasi perubahan variabel terikat (Y) yang di sebabkan oleh
variabel bebas (X).