Kamis, 19 November 2015

pengaruh kualitas produk,harga dan promosi terhadap keputusan pembelian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan teoritis
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2005) adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.Sedangkan menurut Swastha (2007) pemasaran adalah proses keseluruhan dari kegiatan usaha yang di tujukan untuk merencanakan,menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang,jasa,ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.Dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa pemasaran adalah proses yang mencakup analisis,perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan,juga mencakup barang,jasa,juga serta gagasan,berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.
2.1.2 Kualitas produk
2.1.2.1 Pengertian produk
Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui produk.Istilah lain yang di pakai untuk menyebutkan produk adalah penawaran dan pemecahan.Produk atau penawaran dapat di bedakan menjadi tiga jenis yaitu fisik,jasa dan gagasan.Tingkat kepentingan produk fisik lebih tergantung terhadap jasa yang mereka berikan pada pemiliknya,sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang memberikan jasa pada kita.Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan dan,kebutuhan,termasuk,barang,fisik,jasa,pengalaman,acara,orang,tempat,properti,organisasi,informasi dan ide (Kotler dan Amstrong,2009:4).
Dari beberapa definisi dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang di gunakan untuk memuaskan konsumen,di mana tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda.Dapat di katakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu,pelanggan tersebut membayar sesuatu yang di harapkan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
a.      Lima tingkatan produk
Menurut Kotler (2009:4) ada 5 tingkatan produk,yaitu core benefit,basic product,expected product,augmented product dan Potential product.Penjelasan tentang kelima produk adalah :
1.      Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit):layanan atau manfaat yang benar-benar di beli pelanggan.
2.      Pada tingkat kedua,pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar (basic product).
3.      Pada tingkat ketiga,pemasar mempersiapkan produk yang di harapkan (expeted product),sekelompok atribut dan kondisi biasanya di harapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.
4.      Pada tingkat keempat,pemasar menyiapkan produk tambahan (augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.
5.      Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product),yang mencakup semua kemungkinan tambahan dan informasi yang mungkin di alami sebuah produk atau penawaran di masa depan.Ini adalah tempat di mana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.
b.      Klasifikasi produk
Kotler dan Keller (2009:5-6),mengklarifikasikan produk berdasarkan ketahanan,keberwujudan dan kegunaan (konsumen atau industri).
1.      Ketahanan (durability) dan keberwujudan (tangibility)
a.      Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya di konsumsi dalam satu atau beberapa kali pengguna.Karena barang-barang ini sering di beli,strategi yang tepat adalah membuat barang-barang tersebut tersedia di banyak lokasi dan beriklan secara besar-besaran untuk membangun percobaan dan membangun prefensi.
b.      Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya di gunakan untuk waktu lama..Produk-produk ini biasanya memerlukan penjualan personal dan jasa,menuntut margin yang lebih tinggi, dan memerlukan garansi dari penjual yang lebih banyak.
c.       Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud.tidak terpisahkan,bervariasi, dan dapat musnah.Akibatnya,jasa biasanya memerlukan kendali kualitas,kredibilitas pemasok,dan kemampuan adaptasi yang lebih besar.
2.      Barang Konsumen
a.      Barang sehari-hari (convenience goods)
1.      Barang kebutuhan pokok/staples : barang yang di beli konsumen secara teratur.
2.      Barang impluls : barang yang di beli tanpa usaha perencanaan  atau pencarian.
3.      Barang darurat : barang yang di beli ketika ada kebutuhan yang mendesak.
b.      Barang belanja (shoping goods):barang yang secara karakteristik di bandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan,kualitas harga dan gaya.Barang belanja dapat di kategorikan menjadi 2 yaitu :
1.      Barang belanja homogen : memiliki kualitas yang serupa tetapi harganya cukup berbeda,sehingga memberikan alasan kuat bagi perbandingan belanja.
2.      Barang belanja heterogen : memiliki fitur produk dan jasa berbeda yang mungkin lebih penting dari pada harga.
c.       Barang khusus (spesiality goods):memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus.Barang khusu tidak memerlukan perbandingan
,pembeli hanya menginvestasikan waktu untuk menjangkau penyalur yang menjual produk-produk yang di inginkan.Penyalur tidak memerlukan lokasi yang nyaman,meskipun mereka harus membuat calon pembeli mengetahui lokasi mereka.
d.      Barang yang tidak di cari (unsought goods):barang yang tidak di kenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk di beli,barang yang tidak di cari memerlukan dukungan iklan dan penjual personal.
3.      Barang Industri
Barang ini di klasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka dan bagaimana mereka memasuki proses produksi  meliputi bahan dan suku cadang,barang modal serta pasokan dan layanan bisnis.
a.      Bahan suku cadang (materials and part):barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen.
1.      Bahan mentah:di bagi menjadi produk pertanian dan produk alami.
2.      Bahan dan Suku cadang manufaktur
a.      Bahan komponen:biasanya di proses lagi,keandalan pemasok dan harga merupakan faktor pembelian kunci.
b.      Suku cadang komponen:memasuki produk jadi tanpa perubahan lagi.Harga dan layanan menjadi pertimbangan pemasaran utama,dan penetapan merek serta iklan cenderung tidak terlalu penting.
b.      Barang modal (capital items):barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengolahan produk jadi.Barang ini meliputi 2 katagori yaitu:
1.      Intansi : terdiri dari bangunan dan peralatan berat.Instansi biasanya di beli secara langsung dari produsen,yang tenaga penjualannya mencakup personel teknis dan periode negoisasi panjang sebelum  penjualan pada umunya.Produsen harus bersedia merancang sesuai spesifikasi dan memasok layanan purnajual.Iklan tidak terlalu penting di bandingkan dengan penjualan personal.
2.      Peralatan:meliputi perlengkapan dan peralatan pabrik portabel dan peralatan kantor.Meskipun beberapa produsen perlengkapan menjual secara langsung,mereka lebih sering menggunakan perantara.
c.       Layanan bisnis dan pasokan (supplies dan bussines service):barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi,Pasokan sama dengan barang sehar-hari,biasanya di pasarkan melalui perantara karena nilai unit mereka yang rendah serta jumlah dan sebaran geografis pelanggan yang besar.
2.1.2.2 Pengertian Kualitas Produk
Berbicara masalah produk maka aspek yang perlu di perhatikan adalah kualitas produk.Menurut American Society for Quality control.Kualitas adalah “the totality of features and charakteristic of a product or service that bears on its ability to satisfy given needs”,artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat.Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat di katakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang di tawarkan oleh penjual memperoleh nilai jual lebih yang tidak di miliki oleh produk pesaing.Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang di tawarkan oleh perusahaan pesaing.Akan tetapi suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang di butuhkan dan di inginkan oleh pasar.
Kotler (2009:2),menyatakan bahwa kualitas produk adalah kemapuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,hal itu termasuk keseluruhan durabilitas,reliabilitas,ketepatan,kemudahan pengoprasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
2.1.2.3 Dimensi Kualitas Produk
Menurut Mullins,Orville,Lareche dan boyd (2005:442),apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar,perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang di gunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang di jual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.Dimensi kualitas produk terdiri dari :
a.      Kinerja (perfomance),karakteristik oprasi suatu produk utama,seperti kemudahan dan kenyamanan.
b.      Daya tahan (durability),berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat di gunakan.Dimensi ini mencakup umur ekonomis.
c.       Kesesuaian dengan spesifikasi (conformence to specification),yaitu sejauh mana karakteristik oprasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak di temukannya cacat pada produk.
d.      Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature),yaitu karakteristik produk yang di rancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e.      Reliabilitas (reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat di andalkan.
f.        Estetika (estethic),yaitu daya tarik produk terhadap panca indra,misalkan model atau desain yang artistik,warna dan sebagainya.
g.      Kesan kualitas (perceived quality),yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.  

2.1.3 Harga
Harga adalah nilai suatu barang yang di nyatakan dengan uang (Alma,2004:169).Menurut tanjdung (2004:78),harga adalah jumlah uang yang telah di sepakati oleh pembeli dan penjual untuk di tukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal.Swasta dan sukotjo (2007:211) mendefinisikan harga adalah sejumlah uang (di tambah beberapa barang kalau mungkin) yang di butuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.Sedangkan menurut Cannon,dkk (2008:176) mendefinisikan harga adalah segala sesuatu yang di berikan oleh konsumen untuk mendapatkan keunggulan yang di tawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan.Juga menurut kotler dan Amstorng,(2008:345),harga adalah jumlah uang yang di tagihkan atas suatu produk dan jasa.
Pada masa sekarang,dengan daya beli mayoritas konsumen yang semakin rendah,penetapan harga merupakan hal yang sangat penting karena konsumen semakin kritis dan selektif untuk membelanjakan uang (tandjung,2004:78).Harga adalah salah satu dari empat variable keputusan strategi utama yang di kendalikan oleh manajer pemasaran.keputusan penetapan harga mempengaruhi jumlah penjualan yang di lakukan oleh perusahaan dan berapa banyak pendapatan yang di peroleh (Cannon,dkk,2008:176).Penetapan harga oleh perusahaan mempunyai beberapa tujuan tertentu seperti: (1).seberapa fleksibel harga tersebut. (2).Tingkat harga terhadap siklus kehidupan produk. (3).Kepada siapa serta kapan diskon dan bantuan akan di berikan. (4).Bagaimana biaya transportasi akan di tangani (Cannon,dkk,2009:177).
2.1.4 Promosi
Promosi merupakan sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.Tujuan adalah memperoleh perhatian,mendidik,mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen (Alma,2004:179).Pengertian lain promosi adalah Tandjung (2004:83),promosi adalah seni untuk merayu konsumen dan calon konsumen untuk memperoleh lebih banyak produk perusahaan.Menurut Swastha dan sukotjo (2007:222),promosi juga di artikan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang di buat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.Sedangkan menurut Cannon,dkk (2008:69),mendefinisikan promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.Dapat di simpulkan promosi adalah merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang di lakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk,harga dan tempat.informasi itu bersifat memberitahukan,membujuk, Memgingatkan kembali kepada konsumen,para perantara atau kombinasi keduanya.Dalam promosi juga,terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa di sebut bauran promosi.
Adapun bauran promosi menurut kotler yang tercantum dalam buku karangan Drs.Djaslim saladin (2004:172)adalah sebagai berikut:
1.      Periklanan (advertising)
Periklanan adalah semua bentuk penyajian non personal,promosi ide-ide,promosi barang atau jasa yang di lakukan oleh sponsor yang di bayar.
2.      Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah variasi isentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
3.      Hubungan masyarakat dan publisitas (public relation dan publicity)
Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki,mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk.
4.      Penjualan persoanal (personal selling)
Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
5.      Pemasaran langsung (Direct marketing)
Komunikasi secara langsung yang di gunakan dari mail,telefon,fax,e-mail,atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari kosumen secara jelas.
2.1.5 Keputusan pembelian
Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan membeli,berikut ini akan di kemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli.Menurut kotler (2009) keputusan membeli adalah beberapa tahapan yang di lakukan oleh konsumen sebelum melakukan keptusan pembelian suatu produk.Menurut Munandar (2011),pengambilan keputusan membeli adalah proses pengenalan masalah (Problem Recognition),pencarian informasi,evaluasi (penilaian) dan seleksi dari alternatif produk,seleksi saluran distribusi dan pelaksanaan keputusan terhadap produk yang akan di gunakan atau di beli oleh konsumen.
Menurut setiadi (2010),perilaku membeli mengandung makna yaitu kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam pertukaran uang dengan barang dan jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan tersebut.Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang di tetapkan oleh individu).
Keputusan pembelian yang di ambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir.Menurut Sumarni (2005),setiap keputusan pembelian mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen,Komponen-komponen tersebut antara lain:
a.)    Keputusan tentang jenis produk
b.)    Keputusan tentang bentuk produk
c.)    Keputusan tentang merek
d.)    Keputusan tantang penjualan
e.)    Keptusan tentang jumlah produk
f.)     Keputusan tentang waktu pembelian
g.)    Keputusan tantang cara pembayaran
Kesimpulannya bahwa keputusan membeli adalah serangkaian proses kognitif yang di lakukan seseorang untuk sampai pada penentuan pilihan atas produk yang akan di belinya sehingga akan mendorong seseorang untuk membeli suatu produk.
Proses-proses dalam keputusan membeli menurut Kotler (2009),terdapat lima proses keputusan pembelian yang di lalui oleh setiap individu dalam melakukan pembelian,yaitu:
a.)    Pengenalan kebutuhan
     Tahap awal keputusan membeli,konsumen mengenali adanya masalah kebutuhan akan produk yang akan di beli.Konsumen merasa adanya perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang di inginkan.Kebutuhan sangat di picu oleh rangsangan internal (kebutuhan) dan external (pengaruh pengguna produk serupa sesuai kebutuhan).
b.)    Pencarian informasi
 Tahap keputusan pembelian yang dapat merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak.Konsumen mungkin hanya menungkatan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
c.)    Evaluasi alternatif
Proses yang di lakukan konsumen untuk menggunakan informasi yang di dapat untuk mengevaluasi alternatif yang ada,proses memilih produk yang akan di beli.
d.)    Keputusan pembelian
Konsumen merencanakan untuk membeli sebuah produk dan kemudian membeli produk tertentu untuk pemenuhan kebutuhan.
e.)    Tingkah laku pasca pembelian
Tindak lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidaknya konsumen pada produk yang di gunakannya.
2.2 Hipotesis
1.) Di duga kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik.
2.) Di duga harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik.
3.) Di duga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik.
2.3 Kerangka pemikiran penelitian




BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian tentang pengaruh harga,promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.Penelitian deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian.Penelitian deskriptif dapat di lakukan secara kuantitatif agar dapat di lakukan analisis statistik (Sulistyo-Basuki,2006:110).
3.2 Metode pengumpulan data
Dalam kegiatan penelitian selalu ada kegiatan pengumpulan data.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menurut Sulistyo-Basuki (2006:147) meliputi :
  3.2.1 Studi pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur yang dapat menunjang serta melengkapi data yang di perlukan serta berguna bagi penyusunan penelitian ini.
  3.2.2 Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang di kerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.
  3.2.3 Kuesioner
Metode dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioer.Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberikan respon atas pertanyaan tersebut.Dalam penelitian ini kuesioner memberikan pertanyaan tertutup dan terbuka.Pengukuran variable di lakukan dengan skala likert yang menggunakan metode scoring sebagai berikut :
1
STS
3
N
5
SS
4
S
2
TS
 



                                                                                                         

Angka satu menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang di berikan.Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang di berikan.
3.3 Variable penelitian dan definisi oprasional variable
  3.3.1 Variable penelitian
Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat / nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah di tetapkan oleh penelitian untuk di pelajari dan di tarik kesimpulan.(Sugiono,1999).
Variable penelitian ini terdiri dari dua macam variable,yaitu variable terikat (dependent variable) atau variable yang tergentung pada variable lainnya,serta variable bebas (independent variable).Variable-variable yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :
a.)    Variable terikat (dependent variable) yaiti keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik (Y).
b.)    Variable-variable bebas (independent variable) yaitu :
1.      Variable kualitas produk (X1)
2.      Variable Harga produk (X2)
3.      Variable promosi produk (X3)
  3.3.2 Definisi oprasional variable
Definisi oprasional adalah suatu definisi yang di berikan pada suatu variable dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu oprasional yang di perlukan untuk mengukur variable tersebut.Pengertian oprasional variable ini kemudian di uraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :
a.)    Variable terikat (dependent variable)
Keputusan pembelian adalah serangkaian unsur-unsur yang mencerminkan keputusan konsumen dalam membeli ,merupakan tahap dimana konsumen dihadapkan suatu pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak,yang di ukur melalui indikator :
1.      Kemantapan pada sebuah produk
2.      Kebiasaan dalam membeli produk
3.      Memberikan rekomendasi kepada orang lain
b.)    Variable tidak terikat (independent variable)
1.      Kualitas produk (X1)
Kualitas produk dalam penelitian ini merupakan penilaian konsumen terhadap kualitas sepeda merek wimcycle untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.Variable ini di ukr melalui indikator :
1.)    Daya tahan produk
2.)    Fitur produk
3.)    Kesesuaian dengan spesifikasi
2.      Harga (X2)
Harga dalam penelitian ini merupakan bentuk persepsi konsumen dari barang atau produk.Harga merupakan persepsi konsumen atas pengorbanan yang di keluarkan untuk menikmati suatu barang.Variable ini di ukur melalui indikator :
1.)    Keterjangkauan harga
2.)    Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3.)    Daya saing harga
3.      Promosi (X3)
Promosi dalam penelitian ini merupakan kegiatan mengkombinasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku,variable ini di ukur melalui indikator :
1.)    Jangkauan promosi
2.)    Penayangan iklan
3.)    Penyampaian pesan iklan
3.4 Skala pengukuran
Penelitian yang di lakukan nantinya akan menggunakan alat bantu berupa kuesioner,yang mana jawaban-jawaban responden tersebut akan di ukur dengan menggunakan skala likert.Dengan skala likert, maka variable yang akan di ukur di jabarkan menjadi indikator variable.Kemudian indikator tersebut di jadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.Jawaban setiap intrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif,yang dapat berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif,maka jawaban itu dapat di beri skor yaitu :
Sangat setuju
Di beri skor 5
Setuju
Di beri skor 4
Kurang setuju
Di beri skor 3
Tidak setuju
Di beri skor 2
Sangat tidak setuju
Di beri skor 1

3.5 Populasi dan Sampel
Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus (Santoso dan Tjiptono,2001).Dalam hal ini populasinya adalah masyarakat yang membeli dan menggunakan produk sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik.
Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi dan aspek-aspeknya.Sampel adalah bagian dari populasi yang di ambil untuk di teliti.Metode pengambilan sampel di lakukan dengan cara Accidental sampling yaitu bentuk pengambilan sampel berdasarkan kebetulan di mana,siapa saja kebetulan bertemu dengan peneliti dan di anggap cocok menjadi sumber data yang akan menjadi sampel penelitian ini (Sugiono,2001).Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat yang membeli dan menggunakan sepeda merek wimcycle di kecamatan driyorejo gresik.
Pada penelitian ini,populasi yang di ambil berukuran besar dan jumlahnya tidak di ketahui.Penentuan jumlah sampel menurut hair (1998) yang memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil maka ukuran sampel yang ideal dan representatif adalah tergantung pada jumlah variable di kalikan 15 sampai dengan 20.Dengan demikian sampel minimal untuk penelitian ini yang memiliki variable bebas sebanyak 3 adalah 3 x 15 = 45 orang.Untuk mendapatkan estimasi dan interpretasi yang baik dari penelitian ini maka sampel yang di teliti di tetapkan sebanyak 45 responden.dan untuk tugas ini 30 sample yang kita ambil.
3.6 Jenis dan Sumber data
Dalam sebuah penelitian,data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian.Penelitian harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikas,
mengumpulkan,serta mengolah data.Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1.      Data primer
Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden.Data responden sangat di perlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda merek wimcycle yang di lihat dari harga,promosi dan kualitas produk.Dalam hal ini data di peroleh secara langsung dengan membagi kuesioner atau daftar pertanyaan kepada konsumen.
2.      Data sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh secara tidak langsung,baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer.Data sekunder dalam penelitian ini di peroleh dari blog,buku,dan website PT.wimcycle (PT.wijaya indonesia makmur bicycle industies) yang berhubungan dengan judul skripsi.
3.7 Metode Analisis Data
Agar suatu data yang di kumpulkan dapat bermanfaat,maka harus di olah dan di analisis terlebih dahulu sehingga dapat di jadikan dasar pengambilan keputusan.Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul.
1.      Analisis data kualitatif
Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa berdasarkan dari data yang di nyatakan dalam uraian.Data kualitatif ini merupakan data yang hanya dapat di ukur secara langsung (Hadi,2001).Proses analisis kualitatif ini di lakukan dalam tahapan sebagai berikut :
a.      Pengeditan (Editing)
Pengeditan adalah memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang di anggap tidak perlu,untuk memudahkan
perhitungan dalam pengujian hipotesa.
b.      Pemberian kode (Coding)
Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner untuk kelompok ke dalam katagori yang sama.
c.       Pemberian skor (Scoring)
Mengubah data yang berssifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif.Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala likert.
d.      Tabulating
Pengelompokan data atas jawaban dengan benar dan teliti,kemudian di hitung dan di jumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna.Berdasarkan hasil tabel tersebut akan di sepakati untuk membuat data tabel agar dapat mendapatkan hubungan atau pengaruh antara variable- variable yang ada.
2.      Analsis Data Kuantitatif
Analsis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.Adapun alat yang di gunakan adalah sebagai berikut :
a.      Uji Validitas
Untuk mendukung analisis regresi di lakukan uji validitas dan uji reliabilitas.Uji validitas dalam penelitian ini di gunakan untuk menguji kevalidan kuesioner.Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya (Saiffudin Azwar,2001).
Langkah selanjutnya adalah secara statistik,angka kolerasi yang di peroleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total,atau membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid.Pada penelitian ini uji validitas akan di lakukan dengan bantuan program SPSS(Statistical Produk and service solution).Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur,perlu di konsultasikan dengan tabel r produk moment.Kriteria penilaian uji validitas adalah :
a.      Apabila r hitung > r tabel,maka item kuesioner tersebut valid.
b.      Apabila r hitung < r tabel,maka di katakan kuesioner tersebut tidak valid.
b.      Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu indek yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu penelitian pengukur dapat di percaya (Saiffudin Azwar,2000).Hasil pengukuran dapat di percaya atau realible hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama,selama aspek yang di ukur dalam dari subyek memang belum berubah.
Adapun cara yang di gunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach (Saiffudin Azwar,2000).Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah realible akan di lakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS.Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah :
a.      Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut realible.
b.      Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak realible.
  3.7.1 Analisis Regresi
Metode analisis data yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode analisa kuantitatif.Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh harga,promosi dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian adalah dengan menggunakan analsis regresi berganda (Multiple regresional analisis).Regresi berguna di lakukan terhadap model lebih dari satu variable bebas,untuk di ketahui pengaruhnya terhadap variable terikat (Santoso,2000).Pada penelitian ini menggunakan alat bantu program statistik SPSS for windows untuk mempermudah proses pengolahan data-data penelitian dari program tersebut akan di dapatkan output berupa hasil pengolahan dari data yang telah di kumpulkan,kemudian output hasil pengolahan data tersebut di interpretasikan akan di lakukan analisis terhadapnya.Setelah di lakukan analisis barulah kemudian di ambil sebuah kesimpulan sebagai sebuah hasil dari penelitian.
Regresi berganda di lakukan untuk mengetahui sejauh mana variable bebas mempengaruhi variabel terikat.Pada regresi berganda terdapat satu variable terikat dan lebih dari satu variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian sepeda merek wimcycle,sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah harga,promosi dan kualitas produk.Model hubungan keputusan pembelian dengan variabel-variabel tersebut dapat di susun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut :
Di mana :
Y= keputusan pembelian
a = konstanta
b = koefisien
X1 = Harga
X2 = Promosi
X3 = Kualitas produk
e = error
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang di gunakan dalam penelitian.Hal tersebut di lakukan agar di peroleh model analisis yang tepat.Model analisis penelitian ini mensyratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi :
1.      Uji Multikolonieritas
 Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi di temukan adanya korelasi antar variable independent (Ghozali,2006).Jika terjadi korelasi,maka di namakan terdapat problem multikolonieritas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent.Uji multikolonieritas pada penelitian di lakukan dengan matriks korelasi.Pengujian ada tidaknya gejala multikolonieritas di lakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang di hasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance-nya.Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat di katakan data yang akan di analisi terlepas dari gejala multikolonieritas .Kemudian apabila nilai VIF berada di bawah 10 dan nilai tolerance mendekati 1,maka di ambil kesimpulan bahwa nodel regresi tersebut tidak dapat problem multikolonieritas (Santoso,2003).
2.      Uji Hesteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah medel regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2006).Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka di sebut Homokedastisitas.Dan jika varians berbeda maka di sebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,2006).
Salah satu cara untuk mendeteksi hesteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dan nilai residualnya SRESID
3.      Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2006).Untuk menguji apakah data-data yang di kumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat di lakukan dengan metode sebagai berikut :
a.      Metode Grafik
 Metode grafik yang handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal (Ghozali,2006).Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagoanal,dan ploting data residual akan di bandingkan dengan gars diagonal.Jika data menyebar disekitar garis diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau mengikuti garis diagonal,maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b.      Meode Statistik
Uji statistik sederhana yang sering di gunakan menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan  uji normalitas Kolmogorov Smirnov.Metode pengujian normal tidaknya distribusi data di lakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel,jika signifikan lebih besar dari alpha 5% maka menunjukkan data distribusi normal.
3.7.3        Uji Hipotesis
a.      Uji t
Uji t di gunakan untuk menguji signifikansi variasi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1,X2 dan X3 benar-benar berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (keputusan pembelian).Dalam melakukan uji t,di gunakan penyusunan hipotesis yang akan di uji,berupa hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Hi) :
Ho = Variabel harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek wimcycle.
H0 = bi = 0
Hi = Variabel harga akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian  untuk membeli sepeda merek wimcycle.
H1 = bi 0
Ho = Variabel promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek wimcycle.
H0 = bi = 0
Hi = Variabel promosi akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek wimcycle.
H2 = bi 0
Ho = Variabel kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek wimcycle.
H0 = bi = 0

Hi = Variabel kualitas produk akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian untuk melakukan pembelian sepeda merek wimcycle.
H3 = bi 0
Nilai t-hitung di peroleh dengan rumus :
t-hitung=
di mana :

Gambar kurva uji t-statistik

b.      Uji F
Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel-variabel independent secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel dependent di lakukan dengan menggunakan uji F test yaitu
dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel.
Nilai F-hitung dapat di peroleh dengan rumus :
F-hitung =
Di mana:

Gambar Kurva uji F-statistik

c.       Koefisien Determinasi
Koefisien determinan  di maksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi,dimana hal yang di tunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi  antara 0 (nol) dan 1 (satu).Koefisien determinasi  nol variabel independent sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu,maka dapat di katakan bahwa variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent.Selain itu koefisien determinasi di pergunakan untuk mengetahui presentasi perubahan variabel terikat (Y) yang di sebabkan oleh variabel bebas (X).